Budaya Maluku Utara Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Malut - Mari tambah wawasan dan pengetahuan tentang budaya indonesia . Kali ini kita cari tahu yuk seni budaya Propinsi Maluku Utara. Di dunia internasional Maluku banyak di kenal dengan sebutan Moluccas.
Di Provinsi Malut (maluku Utara)
terdapat beberapa pulau di Kepulauan Maluku. Ibukotanya terletak di
Sofifi, Kecamatan Oba Utara, namun sudah sejak 4 Agustus 2010
menggantikan kota terbesarnya, Ternate yang berfungsi sebagai ibukota
sementara selama 11 tahun untuk menunggu kesiapan infrastruktur.
Seni dan Budaya Maluku Utara :
Ada
sebuah tarian tradisional asli Maluku utara yaitu tari Cakalele .
Tarian Cakalele biasanya melibatkan banyak penari dan biasanya dimainkan
oleh kurang lebih 30 laki-laki dan perempuan. Sebagai perlengkapannya
untuk tari Cakalele Para penari pria biasanya memakai parang serta
salawaku sedangkan dari pihak penari wanita menggunakan lenso atau sapu
tangan. Kesenian dan tari Cakelele ini merupakan tarian tradisional khas
dari Maluku.
Untuk menumbuhkan kecintaan
budaya dari Maluku Utara ini rencananya setiap tahunnya akan di adakan
acara Festival Legu Gam yaitu acara pesta rakyat yang rencananya akan
digelar setiap tahun oleh Kesultanan Ternate. Perayaan acara Festival
tahunan ini diselenggarakan sekaligus untuk memperingati merayakan ulang
tahun dari Sultan Ternate Mudafar Syah.
Tujuan Kegiatan vestifal ini
untuk lebih memperlihatkan kesenian dan budaya yang ada di masyarakat
Ternate dan juga untuk menarik wisatawan agar datang ke Maluku Utara.
Rencananya ada berbagai atraksi seni budaya , tari-tarian daerah, seni
Malut, juga ada pameran budaya.
Dalam pesta budaya tersebuty
akan di tonjolkan Tarian Legu yang biasanya dipentaskan dalam tiga
acara. Menurut legenda masyarakat setempat, tarian Legu ini menjadi
simbol dari turunnya burung berkepala dua (Goheba) yang menjadi simbol
kesultanan Moloku Kie Raha (Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan).
Sedangkan para penari yang
memainkannya adalah kaum perempuan yang bukan berasal dari keluarga
Sultan. Pada saat tarian Legu dipentaskan, Sang Sultan tidak
diperbolehkan berdiri sebelum berakhirnya Tarian Legu.